Jumat, 22 Juli 2011
The Story About Me
Selamat datang di official website saya .
Saya mau mengucapkan terima kasih yang tak terhingga pada Tuhan Yesus yang selalu menuntun hidup saya. Saya juga mengucapkan terima kasih pada keluarga saya, teman-teman, sahabat, seluruh wartawan dan fans saya yang selalu setia memberi inspirasi dan dukungannya. Juga kepada pihak-pihak yang turut mendukung karir saya, saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga.
Website ini saya persembahkan kepada seluruh fans saya yang sangat saya cintai dan hargai. Di website ini kamu bisa mengetahui segala sesuatu tentang saya, dari sejak kecil sampai sekarang...
Masa kecil saya...
Saya dilahirkan di Jakarta pada tanggal 23 juni 1987. Saya anak dari pasangan Kemas Yusuf Effendy dan Elsye Dopong. Ayah saya berasal dari Sumatra Selatan (Palembang) dan Ibu saya Manado Holland. Saya anak ke empat dari empat bersaudara (bungsu) yang semuanya perempuan.
Sewaktu kecil saya termasuk anak yang aktif dan sedikit tomboi. Walaupun saya sangat senang berpakaian seperti putri dalam dongeng, tapi saya lebih suka bertingkah laku seperti anak laki2. Saya sering sekali berantem sama teman laki laki semasa saya SD karena rebutan mainan atau saling usil, karena saya anak yang sangat usil. Hobi saya mengambil ikan kecil2 dekat kolam rumah saya, saya juga sering kali kabur karena nggak mau tidur siang, yang akhirnya ibu saya sering kali menghukum saya.
Masa kecil saya sangat bahagia walaupun di usia saya 3 tahun orang tua saya bercerai. Tapi dengan perceraian orang tua saya, saya menjadi gadis kecil yang dewasa. Ketika orang tua saya bercerai saya tetap mendapatkan kasih sayang yang penuh dari kedua orang tua saya. Saya sangat beruntung mendapatkan seorang ibu yang sangat kuat dan penuh kasih sayang. Setelah orang tua saya bercerai saya tinggal bersama Ibu saya sedangkan ketiga kakak saya ikut bersama ayah saya
Selain itu keluarga saya sangat terbuka dalam segala hal, termasuk terhadap kepercayaan. Ibu saya seorang kristen dan ayah saya muslim, saya sendiri kristen dan ketiga kakak saya muslim. Walaupun di keluarga saya ada perbedaan keyakinan tapi keluarga saya sangat saling menghormati. Bahkan ketika hari raya kami masing-masing sering saling membantu.
Buat saya perceraian orang tua saya membuat saya menjadi perempuan yang memandang hidup jauh ke depan, karena itu saya mau lebih baik dalam hidup saya. Karena banyak cerita yg saya dengar ,anak-anak korban perceraian sering kali depresi dan hancur hidupnya. Hal itu memotivasi saya untuk merubah image itu. Karena menurut saya, perceraian orang tua bukan alasan membuat hidup saya menjadi hancur tapi justru harus lebih baik dan berhasil dalam cita-cita karena saya mau membuat orang tua saya bangga pada saya. Menurut saya hidup yang saya jalani harus saya gunakan dengan baik karena Tuhan sudah sangat baik pada saya.
Sewaktu saya kecil dan masa2 sekolah, banyak yang mencibir saya karena saya anak korban broken home tapi saya tidak pernah sakit hati karena saya tahu bahwa saya akan baik-baik saja asal saya menjadi orang yang baik. Buat saya kegagalan kedua orang tua saya dalam menikah itu sebagai pelajaran hidup saya saat akan menikah kelak. Agar saya tidak gagal saat menikah nanti dan lebih bijaksana dalam mengambil keputusan. Beranjak remaja, saya termasuk pribadi yang pemalu, sampai pada akhirnya di usia remaja saya mengenal dunia seni peran.
.
Awal karir saya...
Awal karir saya saat berusia 14 tahun, dimulai tanpa sengaja dan sangat mengejutkan. Suatu sore saya sedang menemani kakak saya yang sedang melakukan persiapan menikah, belanja di salah satu mall di Jakarta. Pada saat itu ada sepasang laki-laki dan perempuan menghampiri saya untuk menawarkan saya menjadi model iklan. Saat itu pikiran saya langsung menolak karena saya sangat tidak tertarik, tapi sepertinya orang yang menawarkan saya tidak pantang mundur mereka mengejar saya dan kakak saya lagi untuk mengajak saya menjadi model iklan. Kakak saya bilang pada saya "Kasihan orang itu kamu coba aja!” Akhirnya saya menuruti kata-kata kakak saya.
Hari itu juga mereka membawa saya ke suatu perusahaan iklan. Di sana saya sangat bingung dan takut karena saya tidak tahu harus berbuat apa. Setelah perusahaan iklan itu meng-casting saya akhirnya saya pulang. Keesokan paginya ibu saya bilang pada saya kalau saya diterima menjadi model iklan. Saya sangat terkejut karena saat itu saya sama sekali tidak mengenal profesi seorang model. Iklan pertama saya adalah sebuah produk deodorant yang di buat empat versi saat itu. Kesan pertama saya shooting sangat menegangkan, perasaan saya campur aduk! Malu, gelisah, takut dan ingin sekali kabur dari lokasi shoting tersebut karena saya sangat tegang.
Saat itu saya menghampiri ibu saya untuk minta pulang karena saya tidak mau menjadi model iklan, tapi saat itu ibu saya berkata "Tidak boleh pulang Shan, karena kalau kamu pulang kamu bisa masuk penjara! Karena mama sudah tanda tangan kontrak jadi kita sudah terikat pekerjaan. Kamu harus tanggung jawab sama apa yang kamu pilih!" Sewaktu ibu saya berkata seperti itu saya langsung mengurungkan niat saya untuk pulang dan kembali untuk shooting! Karena yang ada di pikiran saya takut di penjara! Maklum, saat itu saya baru mau menginjak usia 14 tahun jadi saya sangat ketakutan! Sampai saat ini saya kalau mengingat kata-kata ibu saya selalu tertawa! karena saya sangat polos sekali! Tapi saya sangat berterima kasih pada mama yang selalu memberi semangat dalam hidup saya. Love you mom!
Setelah iklan pertama saya sukses dengan kata-kata BURKET! Tawaran film dan sinetron mulai meminta saya untuk menjadi seorang aktris, saat itu saya masih duduk di bangku SMP, sampai saya memilih film untuk debut pertama saya dalam berakting. Saya pikir film tidak akan menganggu sekolah saya karena waktunya jelas lebih singkat daripada sinetron.
Saya masih ingat waktu shooting Eiffel I’m in Love, saat itu saya sedang liburan sekolah bulan Juni 2002. proses saya mendapatkan peran sebagai Tita di eiffel im in love pun sangat mengesankan karena saya mendapat telpon dari sebuah rumah produksi untuk casting sebuah film. Saat itu saya bilang pada ibu saya untuk tidak menghiraukan telpon itu karena saya tidak bakat dalam dunia akting! dan ibu saya juga setuju karena beliau tidak mau saya terganggu sekolahnya. Tapi lagi-lagi seseorang yang menemukan saya untuk menjadi seorang model iklan memaksa saya (Mba Ayu namanya. Thanks Mba sudah memaksa saya! Hehehehe). Yang pada akhirnya saya menurutinya jg! Saat itu ibu saya sangat berat nemberi izin tapi karena kakak saya meyakinkan ibu saya, akhirnya ibu saya mengizinkannya juga.
Ketika saya datang, di rumah produksi tersebut sangat sepi karena ternyata pengcastingan ini sudah tahapan yang terakhir dan rumah produksi tersebut sudah meng-casting lebih dari 5000 orang untuk peran Tita! Saat saya tahu itu, saya hanya berpikir saya hanya membuang-buang waktu saya di sini karena tidak mungkin anak kecil kayak saya bisa terpilih! Pasti sangat banyak yang lebih bagus dari saya!
Waktu saya datang, saya diberikan sebuah novel untuk dibawa pulang, pihak rumah produksi itu meminta saya untuk membacanya dan kembali lagi untuk di-casting! Setelah itu saya pulang dan membaca novel Eiffel Im in Love. saya sangat suka dengan ceritanya. Keesokan harinya saya kembali ke rumah produksi itu lagi dan mencoba memerankan tokoh Tita.
Selesai dari casting, tiba-tiba ibu saya di panggil untuk membicarakan sesuatu hal. Dan ternyata saya terpilih untuk memerankan tokoh Tita! Saya sangat tidak menyangka kalau saya bisa melakukan itu, karena saya bisa terpilih di antara 5000 orang lainnya! Kesan pertama saya di dunia seni peran sangat menyenangkan, saya mencoba untuk menjadi seseorang yang bukan diri saya. Setelah film perdana saya Eiffel I’m in Love rilis pada tahun 2003, saya mendapatkan kejutan lagi karena film pertama saya di terima oleh masyarakat Indonesia yang membuat saya sampai saat ini yakin kalau talenta saya ada di dunia seni peran. Puji Tuhan film Eiffel I’m in Love mencapai 4 juta penonton sampai di negara tetangga dan sekitarnya.
Saya yakin apa yang saya alami dalam hidup saya karena kasih karunia Tuhan buat saya, bukan karena kekuatan saya sendiri. Setelah film perdana saya, akhirnya saya memutuskan untuk serius di dunia seni peran. Buat saya, apapun karya yang saya lakukan saya ingin memberi yang terbaik untuk industri perfilman dan persinetronan Indonesia. Karena kepuasan dan kesuksesan buat saya di dunia akting bukan hanya terkenal dan berapa besar materi yg saya dapatkan, tetapi juga keberhasilan saya dalam menghidupkan sebuah karakter peran dan karya saya diterima oleh fans dan masyarakat yang menyaksikan karya saya. Kesuksesan terbesar sebagai seorang aktris adalah saat karya saya bisa dikenang sepanjang masa. Bukan hanya sekedar hiburan yang akan dilupakan, tetapi dapat menjadi karya yang fenomenal.
Saya berharap, apa yang saya ceritakan tentang perjalanan hidup saya dapat memberikan semangat dan motivasi buat anda. Karena dalam hidup, kita harus terus perkatakan yang baik dan positif dari mulut kita agar apa yang terjadi dalam hidup kita baik...
With love,
Shandy Aulia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Lucu ka foto nya hehe
Eiffel I'm in love keren film ny lucu ga ngbosenin
Posting Komentar